TKW itu diketahui bernama Nurhayati (40), warga Kampung Singadita, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, itu terkena stroke sepulang dari Kuwait.
"Sudah dua hari TKW itu dirawat di RS Kramat Jati. Ia tak bisa pulang karena tidak memiliki anggaran," kata Tokoh Masyarakat Kecamatan Mande, Didin Jamaludin, kepada giwangkara kemarin.
Dikatakan Didin, selain tidak memiliki anggaran, keluarga Nurhayati tidak mengetahui mekanisme untuk bisa kembali ke kediamannya. Pasalnya hingga saat ini perusahaan TKI yang menaunginya belum melakukan komunikasi dengannya.
"Keluarganya bingung. Karena itu butuh perhatian pemerintah daerah untuk bisa memulangkannya,"ujar Didin.
Lebih lanjut, kata Didin, sejauh ini keluarganya baru melakukan konfrimasi kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Namun institusi tersebut sebatas menanggung beban biaya rumah sakit. Alasan itu pula yang membuat keluarganya bingung untuk membawanya pulang.
"Kalau soal pemulangan itu merupakan tanggungjawab keluarga. Karena sejauh ini pihak keluarga terus berkomunakasi dengan pihak pemerintah pusat dan BNP2TKI," ungklapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrasn) Kabupaten Cianjur, Sumitra, mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya TKW asal Cianjur yang dirawat di RS Kramat Jati, Jakarta.
"Kalau memang ada kami menunggu laporan dari pihak keluarga," sebut Sumitra.
Dikatakan Sumitra. pihaknya baru akan menindaklanjuti dan memberikan bantuan jika sudah ada laporan resmi dari pihak keluarga. Pasalnya tak jarang banyak TKW yang mengaku asal Cianjur menderita sakit namun menghilang ketika didatangi.
"Kalau ada pengaduan dan laporan dari keluarga kami siap membantu," kata Sumitra singkat (rikky)